Selasa, 06 November 2012

Dari tanah kembali ke tanah

teringat ceramah yang didengar sekilas *duhh maaf ya dengernya nyambi mimiin, n sebenernya kebiasaan buruk jg, denger tanpa tau sumbernya. payah..*. tp, mudah2an ustadz yang menyampaikannya, berkenan, ceramahnya dishare di sini. sekedar untuk berbagi. bukan karena merasa sempurna atau hebat. hanya berbagi dari apa yang didengar. :)
suatu hari,seorang ayah yang kaya raya menderita suatu penyakit (lupa penyakitnya apa). yang pasti penyakitnya sangat parah. sehingga oleh dokter, divonis umurnya tidak akan lama lagi.
mendengar hal itu, sang ayah, segera berwasiat kepada anaknya, "anakku, kalau bapak meninggal, bapak ingin kaos kaki kesayangan bapak yang tinggal sebelah diikutkan ke kuburan bapa." kaos kaki itu sudah lecek dan dekil.
dan, jadilah sang ayah meninggal dunia. lalu, setelah dimandikan, sang anak segera memberikan kaos kaki itu kepada pengurus jenazah. kontan, kaos kaki itu ditolak. walau hanya sehelai kaos kaki, tak bisa dibawa ke kubur.
lalu, ternyata, ada yang hendak disampaikan oleh sang ayah dalam hal ini. yaitu seperti ini*kurang lebih ya.. ga tau secara pasti*, "anak-anakku, harta hanyalah titipan Allah, ketika kita meninggal, tak ada yang bisa kita bawa. bahkan, sehelai kaos kakipun tak bisa kita bawa. hanya amalan saja yang bisa menemani kita di kubur. anak-anakku, jagalah harta yang ayah wariskan. pergunakanlah untuk kebaikan. manfaatkanlah dengan benar."
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka itulah orang-orang yang rugi”. (Qs. Al-Munafiqun [63]: 9)

hikmah:
kenapa kita mesti menggilai harta atau sesuatu yang bersifat duniawi*seperti kecantikan, ketampanan, kepandaian, pangkat, jabatan.*? toh, semua hanyalah titipan dari Allah. yang ketika kita meninggalpun, tak akan kita bawa. boleh kita mengharapkan harta yang berlimpah, tapi, harus ingat tujuannya. berangkat haji harus pakai uang *walau tidak menutup kemungkinan ada rezeki diberangkatkan haji*, ingin menuntut ilmu harus pakai uang, ingin rumah harus pakai uang, dst dst. nah, mengharapkan harta berlimpah itu harus tetep kembalikan kepada tujuannya. cukuplah Allah tujuan kita.
yang terpenting adalah bagaimana kebutuhan terpenuhi, dan yang terpenting juga adalah bisa bantu banyak orang. toh, kemewahan, kecantikan, ketampanan pun, akan musnah pada akhirnya. kita dari tanah dan akan kembali ke tanah. -pengingat untuk tidak sombong juga-
hmm.. begitu intinya.. maaf ya kalau saya kurang pandai merangkai kata-kata..bukan bermaksud menggurui, hanya berbagi. karena sayapun sama. manusia yang amat sangat tidak sempurna. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar