melanjut dari kisah
penyapihan kemarin, apa sih gerangan yang membuat
Kakak tampak lebih sholeh kini?? selain karena atas kebaikan Allah, tapi
ada hal2 yang kukira jadi jalan ia untuk menjadi seorang yang lebih
baik..
awalnya, aku masih sering kurang control terhadapnya.. contoh
yang paling nyata berakibat buruk pada kakak, sampai kini adalah saat
dia mandi dan pup *maaf* atau pee.. kalau mandi, dia menyengaja masuk
dulu ke jolang lalu pee lah ia di jolang. padahal, dah beberapa kali aku
bilangin. "ga boleh kaya gitu". atau pup dia ogah dicebok sambil
jongkok. pasalnya, aku pernah secara paksa memposisikan ia jongkok
sambil marah2. huhhh maaf...
dan, ternyata akibatnya jelek banget. astaghfirullah.. ya Allah..
maafkan umi nak :)... ya Allah bantu hamba memperbaiki semuanya
...
itu jelas terlihat ketika kemarin si abi yang nyebokin, ia dengan
mudahnya jongkok. dan, aku langsung berfikir, "ya Allah ternyata ini
akibat kesalahanku...". dan, sama si bibi juga lebih mudah disuruh
jongkoknya. nah sama umi? ini adalah Peer besar buat umi...
dan,
kini, aku mulai lebih menggunakan hatiku untuk mencintainya. mulai lebih
memahami seorang anak. mereka tak ada yang nakal, bandel, dsb... mereka
hanya belum tau. mereka hanya butuh tau banyak hal, mereka butuh proses
untuk mempelajari banyak hal....
okelah... saat2 tantrumnya yang
merajalela aku sering hilang control. berusaha konsisten, dengan tidak
memberikan sesuatu dengan senjata yang ia gunakan menangis, eh, sering
kecolongan jadi marah2. padahal itu tak efektif sama sekali. malah
menimbulkan efek buruk yang mungkin untuk jangka panjang. yang akan
membentuk karakternya sampai dewasa kelak...
hingga akhirnya aku
berusaha memperbaiki diri. berusaha memahaminya. berusaha tidak terlalu
terbawa omongan orang2 sekitar. berusaha berfokus pada si kakak. saat ia
nangis, aku lebih banyak memilih "diam". tanpa marah, tanpa ngomong,
tanpa ekspresi.
contoh : suatu hari si kakak main ke rumah tetangga.
trus, dia ga mau lepas sepatu. aku keukeuh ga mau pakein. jadi akhirnya
dia nangis, dan aku pamit tuk pulang dalam kondisi dia nangis. tapi,
meski begitu aku membawanya pulang masih dengan senyuman. artinya aku
hanya bersikap tegas bukan keras. oke lah kami pulang. dan, di rumah
berhentilah menangis. tapi, beberapa lama kemudian ia merengek ingin
main ke tempat itu lagi. mulailah aku dengan perjanjian, "boleh main.
tapi, sandalnya dibuka ya kalau ke dalam. kalau nggak, umi bawa kakak
pulang ya." ia jawab "iyah..." kataku lagi, "janji.." jawabnyak
"..njii..."
lalu berangkatlah kami. alhamdulillah betul saja ia mau lepas sepatunya,
Tiap
malam, sebelum tidur aku katakan padanya, "kakak, makasih ya dah jadi
anak umi yang sholeh. hari ini kakak baikkkk... banget. sholehhh banget.
umi sayang banget sama kakak. umi bahagia banget punya anak seperti
kakak...besok2 kakak lebih sholeh lagi ya.."
ia memang tak menjawab
apa2. tapi, aku yakin setiap harinya ia akan berusaha lebih sholeh lagi.
karena dia yakin dia memang bisa lebih sholeh seperti yang dikatakan
uminya. heheee...
persiapan menyapihnya tiap malem aku tambahin
kata2, "kakak, nanti kakak ngga enen lagi ya???kan udah besar. kakak
sayang kan sama umi dan adik?? kalo umi kelamaan nenenin umi suka sakit.
dede bayinya juga suka nendang2 umi kalo kakak lagi enen."
dan, semakin hari aku semakin dibuatnya bahagia. banyak tingkahnya yang semakin lucu.
"umi kunyaon..-umi kunaon/umi kenapa?-" kalo liat uminya nangis.
"anak umi mana ya????" goda aku... "innnnnnnniiiii..." sambil ketawa2...
"kakak kalo mau makan harus baca do..." kataku, " 'aaaa".. katanya.
dia
bawain alquran aku, "mi, ji mi..mi, ngji mi..-mi, ngaji mi-" dia nyuruh
uminya ngaji. selagi dia main2 umi bacain al-quran. umi berhenti, tiba2
dia ngebalik ke arahku sambil bilang "mi, ngji mi, ngji mi.." "ohhh
ngaji" kataku. aku ngaji lagi, dia anteng lagi main2.. maksudnya dia
pengen main sambil dibacain al-qur'an. subhanallah...
semakin hari
semakin banyak peristiwa2, tingkah2 mengejutkan darinya. dan, semakin
hari dia semakin semangat.. semakin sholeh... dan, umi semakin merasa
begitu indahnya Allah anugerahkan anak sepertinya... semoga tetap jadi
anak yang sholeh ya... jadi penyejuk hati umi dan abi trus ya nak...
heheheee...
jadi nyambung kemana2 ya??? karena menurutku proses menyapih ini juga
tidak terlepas dari bagaimana kita sebagai orang tua memotivasi dia
untuk lebih sholeh, lebih memahami dan menyayangi orang lain. dan,
semuanya berproses. berkaitan dengan berbagai hal dalam kehidupannnya.
ini untuk kasus seandainya si ibunya hamil. kalo ga... memotivasinya
untuk lebih dewasa dan mandiri... mungkin begitu ya... soalnya belum
pernah nyapih karena hal lain...
dan,
kabar terakhir, sebelum ia tidur aku iseng nawarin "kakak mau nen?"
trus dia buka2 nen tapi bilang "ga ada." trus malah elus2 perut sambil
ngecup2 perut. umi tanya lagi, "kakak mau enen?" dia jawab "ga mauu.. ga
mauu..."
subhanallah anakku... hiks hiks hiks... terharu... sholeh banget ternyata anakku...
*padahal dah deg2an tuh, kabarnya si abi kecil "bandel"nya minta ampun*
heheheee...
mungkin itu karena ortu terlalu yakin anaknya bandel... jadi aja
beneran bandel tuh anak. *sekarang mah ngga kan bi???
*
coba mikirnya anakku sholeh?? hehehe...meureun jadi anak sholeh. eh
atau karena mamanya kerja, jadi banyak contohnya dari yang lain...???
atau emang karena masih kecil kali.. jadi sebenernya bukan bandel atau
nakal tapi aktif.. hehehee... hanya orang2 dulu mah, bilang aktif teh
baong, bangor, padahal mah maksudnya aktif. pokoknya namanya juga anak2
kali... yang penting sekarang mah perbaiki diri kali ya...
wallahualam...
dan, sampai saat ini, sebandel2nya kakak, umi ngga
suka kakak dibilang bandel, nakal, dst. lebih suka bilang kakak itu
aktif. dan, selalu umi katakan, kakak anak sholeh... kalau ada sikap2
yang nyeleneh mah namanya juga anak2... tetep anak itu sholeh... ya
nggak??? tetep jadi anak yang sholeh ya...
"setiap anak adalah bintang... tugas orang tualah menjadikan bintang itu lebih bersinar, bersinar lebih terang.."
*saat kakak 20 bulan dah lebih dari 3x24 jam kakak ga nen lagi
*adik 7 bulan di perut umi. yang lagi nendang2 trus nih...
*umi dan abi berharap bisa jadi orang tua yang sholeh sholehah...
bimbing kami ya Allah :)